Laporan Solok – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi setempat mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Bayang–Solok, yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok.
“Saya minta proyek Jalan Bayang–Solok ini bisa diselesaikan paling lambat akhir November 2025, atau lebih cepat dari target semula, yakni Desember,” ujar Vasko Ruseimy seusai meninjau langsung progres pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, saat ini pengerjaan fisik jalan tersebut telah memasuki tahap akhir, meliputi proses pengaspalan dan penyempurnaan drainase di beberapa titik rawan longsor. Ia menekankan bahwa percepatan penyelesaian proyek ini sangat penting karena jalan tersebut merupakan jalur strategis antarwilayah yang akan memperpendek waktu tempuh antara dua kabupaten dari sebelumnya sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
“Dengan percepatan pengerjaan, masyarakat bisa segera menikmati manfaatnya. Jalan ini bukan hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Vasko menjelaskan bahwa jalan penghubung sepanjang lebih dari 40 kilometer tersebut akan membuka akses ekonomi baru di wilayah tengah dan selatan Sumatera Barat. Jalur ini akan memudahkan petani di Kabupaten Solok mengirim hasil pertanian dan perkebunan ke daerah pesisir, sementara nelayan dari Pesisir Selatan dapat menyalurkan hasil tangkapan lautnya ke pasar-pasar di Solok dan sekitarnya.
Selain itu, proyek pembangunan Jalan Bayang–Solok juga diharapkan mampu mengembangkan potensi wisata alam di kawasan Bukit Barisan yang selama ini belum tergarap maksimal karena keterbatasan akses transportasi. Pemerintah provinsi menilai konektivitas yang lebih baik akan mendorong tumbuhnya sektor usaha kecil, seperti penginapan, kuliner, dan perdagangan hasil bumi.
Wagub menambahkan, Pemerintah Provinsi Sumbar akan terus melakukan pengawasan lapangan agar proyek yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah ini selesai sesuai target dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Ia juga mengimbau agar masyarakat turut menjaga hasil pembangunan dengan tidak melakukan penebangan liar maupun aktivitas yang dapat menyebabkan longsor di sekitar badan jalan.
“Jalan Bayang–Solok bukan hanya simbol pembangunan fisik, tetapi juga sarana untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan mempererat hubungan sosial antarwilayah di Sumatera Barat,” tegasnya.


