Laporan Solok– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan memberikan hibah tanah seluas 6,6 hektare kepada Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja. Tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan markas baru Korem beserta fasilitas pendukungnya.
Penyerahan hibah tanah itu disampaikan langsung oleh Bupati Solok Jon Firman Pandu kepada Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) XX/Tuanku Imam Bonjol Brigjen TNI Heri Prakosa P. Wibowo, dalam sebuah acara resmi di Padang, Minggu (5/10/2025).
“Tadi Bupati Solok memberikan hibah kepada kita tanah seluas 6,6 hektare yang akan rencananya dibangun Korem 032/Wirabraja,” ungkap Brigjen Heri Prakosa.
Markas Baru, Semangat Baru TNI di Ranah Minang
Pembangunan Korem baru ini memiliki arti strategis bagi TNI di wilayah Sumatera Barat. Sebab, gedung lama Korem 032/Wirabraja yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Padang Timur, kini dialihfungsikan menjadi Markas Komando Daerah Militer (Kodam) XX/Tuanku Imam Bonjol — satuan teritorial baru yang membawahi dua provinsi, yakni Sumatera Barat dan Jambi.
Dengan adanya hibah lahan di Kabupaten Solok, TNI akan memiliki ruang yang lebih luas dan modern untuk menunjang operasional dan pembinaan personel di bawah jajaran Korem 032/Wirabraja. Brigjen Heri menjelaskan, di atas lahan tersebut nantinya akan dibangun kompleks militer terpadu, mencakup gedung markas, fasilitas satuan pendukung (Balak Aju), serta perumahan bagi prajurit dan keluarga TNI.
“Pembangunan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga upaya memperkuat kehadiran TNI di tengah masyarakat, agar semakin dekat dan responsif terhadap kebutuhan keamanan wilayah,” tambah Heri Prakosa.
Napak Tilas Sejarah: Dari Kodam 17 Agustus ke Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol

Baca Juga: Bupati Solok Jon Firman Pandu Ajak LKAAM Bersinergi Bangun Daerah
Dalam kesempatan itu, Kasdam XX juga mengingatkan kembali perjalanan panjang organisasi TNI di Sumatera bagian tengah. Ia menyinggung keberadaan Kodam 17 Agustus, yang pernah berdiri pada tahun 1958 di Kota Padang dan kala itu membawahi wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.
Namun, pada tahun 1985, terjadi restrukturisasi organisasi TNI AD, yang menyebabkan penggabungan beberapa kodam, termasuk Kodam 17 Agustus. Kini, setelah hampir empat dekade, pemerintah pusat melalui keputusan Presiden Republik Indonesia memandang perlu membentuk kembali satuan teritorial yang lebih spesifik untuk memperkuat pertahanan di wilayah barat Pulau Sumatera.
“Pada 2025 ini, Presiden kita memandang perlu dibentuk Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang meliputi Sumbar dan Jambi. Kehadiran Kodam baru ini tentu menandai era baru pertahanan di wilayah ini,” ujar Brigjen Heri.
Membangun Sinergi Demi Ketahanan Nasional
Hibah tanah seluas 6,6 hektare ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI dalam menjaga keutuhan dan stabilitas negara. Bagi TNI, dukungan tersebut memperkuat moral pasukan dan mempercepat realisasi rencana strategis pertahanan di wilayah Sumatera Barat dan Jambi.
Sementara bagi Kabupaten Solok, langkah ini menjadi legacy penting yang menunjukkan bahwa pembangunan daerah tak hanya berbicara soal ekonomi, tetapi juga tentang kontribusi terhadap keamanan dan ketahanan nasional.






