, ,

Harimau Sumatera Muncul di Solok Selatan BKSDA Pasang Kandang Jebak

oleh -85 Dilihat

Laporan Solok– Ketegangan sempat menyelimuti warga Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parit Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, setelah dua orang warga dilaporkan mengalami serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Selasa malam, 16 September 2025. Insiden tersebut langsung mendapat perhatian serius dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Kepala BKSDA Sumbar, Hartono, mengungkapkan bahwa kedua korban mengalami luka cukup serius akibat interaksi negatif dengan satwa dilindungi tersebut. “Mereka sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Solok Selatan, dan kondisi masyarakat saat ini relatif terkendali,” jelasnya.

Tindakan Cepat Tim BKSDA

Sehari setelah laporan masuk, tim BKSDA bergerak cepat ke lokasi. Pada Rabu, 17 September, mereka bersama perangkat nagari, aparat kepolisian, dan pemerintah daerah langsung mengumpulkan data awal sekaligus menenangkan warga.

Hasil pengamatan tim di lapangan menemukan sejumlah tanda keberadaan harimau, mulai dari jejak kaki hingga cakaran di pepohonan. Jejak baru bahkan mengindikasikan satwa tersebut masih berkeliaran di sekitar permukiman.

Untuk mencegah insiden berulang, tim bersama warga memasang sebuah kandang jebak di titik rawan yang sering dilalui harimau. Langkah ini diharapkan bisa mengarahkan satwa masuk ke perangkap tanpa harus melukai.

Imbauan kepada Masyarakat

Selain upaya teknis, pendekatan sosial juga ditempuh. Pada Kamis, 18 September, tim BKSDA bersama Polsek KPGD dan pemerintah daerah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Beberapa imbauan yang diberikan antara lain:

  • Membatasi aktivitas di ladang pada pukul 09.00–16.00.

  • Beraktivitas secara berkelompok, bukan seorang diri.

  • Mengandangkan hewan peliharaan agar tidak menarik perhatian harimau.

  • Segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Tanpa kerja sama, penanganan tidak akan efektif,” tegas Hartono.

BKSDA Pasang Kandang Jebak di Lokasi Harimau Serang Sapi di Agam - Sumbarkita.id

Baca Juga: 28 Atlet Wushu Kabupaten Solok Siap Berlaga di Kejuaraan Provinsi Sumbar

Pemantauan dengan Kamera Jebak

Langkah lebih lanjut dilakukan pada Jumat, 19 September, dengan pemasangan empat unit kamera jebak di tiga titik strategis sekitar lokasi. Upaya ini melibatkan Yayasan Sintas, sebuah lembaga yang fokus pada konservasi satwa liar.

Kamera jebak diharapkan dapat memantau pola pergerakan satwa, sekaligus memastikan apakah harimau tersebut masih berada di sekitar kawasan atau telah kembali ke habitat alaminya.

“Hingga saat ini, sejak 18 September, tidak ditemukan lagi tanda-tanda keberadaan harimau. Namun tim tetap melakukan pemantauan berkala hingga situasi benar-benar aman,” tambah Hartono.

Antara Konservasi dan Keselamatan Warga

Harimau Sumatera adalah satwa endemik yang statusnya kritis terancam punah. Populasinya diperkirakan hanya tersisa ratusan ekor di alam liar. Namun, konflik antara harimau dengan manusia masih sering terjadi, terutama di wilayah yang berdekatan dengan habitat alaminya.

Para pemerhati lingkungan menilai, perambahan hutan dan berkurangnya ruang jelajah harimau menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya interaksi negatif. Warga pun dihadapkan pada dilema: di satu sisi keselamatan manusia harus diutamakan, di sisi lain kelestarian harimau Sumatera harus dijaga

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.