Laporan Solok – Warga Kota Solok, Sumatera Barat, dibuat gempar dan panik setelah seekor harimau Sumatera muncul di halaman sebuah masjid pada Jumat, 31 Mei 2024. Kejadian ini terjadi di kawasan pemukiman yang berbatasan langsung dengan hutan lindung, sehingga menimbulkan kekhawatiran warga akan keselamatan anak-anak, jemaah masjid, dan masyarakat sekitar.
Menurut keterangan saksi mata, harimau Sumatera dewasa tersebut terlihat berkeliaran di halaman masjid menjelang waktu shalat Dzuhur. Warga yang sedang mempersiapkan masjid untuk shalat berjamaah awalnya mengira hewan tersebut adalah anjing besar atau hewan peliharaan liar, namun setelah mendekat, mereka menyadari bahwa itu adalah seekor harimau dewasa dengan garis belang khas di tubuhnya. Semua jemaah dan anak-anak yang sedang berada di sekitar masjid lari menyelamatkan diri, menimbulkan kepanikan di lingkungan sekitar.
Harimau itu bergerak menjauh ke arah semak-semak, namun keberadaannya memicu kepanikan karena masjid terletak di pemukiman padat penduduk. Warga segera menghubungi pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan aparat kepolisian setempat. Tim BKSDA bersama Satpol PP dan aparat kepolisian langsung melakukan penyisiran dan pengamanan area untuk memastikan hewan itu tidak kembali memasuki permukiman.
Kepala BKSDA Sumbar menekankan agar warga tetap tenang dan tidak mendekati lokasi, sementara tim konservasi memantau pergerakan harimau dan memetakan jalur masuknya dari hutan ke permukiman. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah potensi konflik manusia-hewan di masa depan dan memastikan keselamatan warga serta kelestarian satwa liar.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi warga, terutama anak-anak dan lansia, yang sementara menunda aktivitas di luar rumah karena takut bertemu harimau. Masjid yang menjadi lokasi munculnya harimau sementara ditutup untuk kegiatan shalat berjamaah sampai tim konservasi memastikan lingkungan sekitar aman. Pengurus masjid menegaskan bahwa keselamatan warga dan jamaah adalah prioritas utama.
Para ahli satwa liar mengingatkan bahwa harimau Sumatera merupakan spesies yang terancam punah dan semakin terdesak oleh aktivitas manusia. Masuknya hewan ini ke permukiman dipicu oleh hilangnya habitat alami akibat pembukaan lahan, penebangan hutan, dan pembangunan di sekitar kawasan hutan lindung. Para ahli menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat, pembuatan jalur aman bagi satwa liar, serta peningkatan patroli rutin di daerah yang berbatasan dengan hutan lindung untuk mengurangi konflik manusia-hewan.
BKSDA Sumbar bersama pemerintah daerah setempat berencana memasang rambu peringatan di area rawan satwa liar, menyelenggarakan penyuluhan bagi warga mengenai perilaku aman menghadapi satwa liar, serta memetakan habitat dan jalur migrasi harimau Sumatera untuk mengantisipasi kemunculan mendadak di permukiman. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak masjid dan sekolah agar kegiatan warga tetap aman, terutama bagi anak-anak.
Penampakan harimau Sumatera di halaman masjid Solok menjadi peringatan serius tentang pentingnya pengelolaan habitat satwa liar dan keamanan warga. Masyarakat dihimbau tetap waspada, sementara pihak berwenang terus memantau dan mengambil langkah strategis agar kejadian serupa tidak terulang. Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa perlindungan satwa liar dan kesadaran manusia terhadap lingkungan harus berjalan beriringan, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan hutan lindung dan kawasan konservasi.
